Jumat, 31 Agustus 2012

Best Friend

Di saat ku gundah, kau ada
Di saat ku salah, kau bela
Tak lagi pernah rasa sepi
Karena kalian di hidupku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Aku selalu berjanji kau sahabat sejati
You are my best friend, you are my best friend
You are my best friend, tempat berpegang tangan
You are my best friend, karena hanya kita selama-lamanya
Hanya kau yang peduli saat
Ku mau untuk berbagi
Tak lagi ku merasa sunyi
Karena kalian di sampingku
Aku selalu berjanji kau sahabat sejati
You are my best friend, you are my best friend
You are my best friend, tempat berpegang tangan
You are my best friend, karena hanya kita selama-lamanya
Everytime you need a friend, aku selalu ada di sini
You’ll never be alone again, jangan pernah lagi kau takut
Even if you’re miles away, ku kan selalu ada untukmu
So jangan pernah takut sendiri karena cinta yang buat kita satu
You are my best friend, you are my best friend
You are my best friend, you are my best friend
You are my best friend, tempat berpegang tangan
You are my best friend, you are my best friend
You are my best friend, you are my best friend
Karena hanya kita selama-lamanya
You are my best friend, you are my best friend
You are my best friend, tempat berpegang tangan
You are my best friend, karena hanya kita selama-lamanya

OMG

Deg-degan jantung ini saat dia memandangi
Aku jadi salah tingkah sendiri
Sungguh menawan dirinya
Aduh minta ampun aku suka dia
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Rasa cintaku ini, cinta pertama ini
Kisah cintaku di putih abu-abu (abu-abu)
Gak karuan perasaanku
Pusing pusing aku harus bagaimana
Oh my God ku aku jatuh cinta
Oh my God ku aku suka sama dia
Please please Tuhan aku mau dia
Tuk jadi kekasihku selama-lamanya
Rasa cintaku ini, cinta pertama ini
Kisah cintaku di putih abu-abu (abu-abu)
Gak karuan perasaanku
Pusing pusing aku harus bagaimana
Oh my God ku aku jatuh cinta
Oh my God ku aku suka sama dia
Please please Tuhan aku mau dia
Tuk jadi kekasihku selama-lamanya
Someday you’d be mine, I will never let you go, my dear
And this time allows, I will always close you so
Cos till I die I will always always try
I will never make you cry and I will never tell a lie
You’re my everything, I will give you anything
Cause you really got that thing, that noone noone else can’t bring
Cause when I’m with you, I will always feel brand new
And listen, this for you, hey I love you!
One two, one two three four!
Oh my God ku aku jatuh cinta
Oh my God ku aku suka sama dia
Please please Tuhan aku mau dia
Tuk jadi kekasihku selama-lamanya
Tuk jadi kekasihku selama-lamanya

Beib Cimit Cimit Lyrics

Beib cimit cimit beib cimit cimit
Beib cimit cimit oh cimit cimit
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Semenjak abang pergi, eneng coba mencari
Lelaki pengganti, tapi semua idih idih
Eneng punya kriteria, tak ada yang masuk juga
Kenapa dunia miskin lelaki yang menawan dan sempurnaYang baik dompetnya bolong, yang tajir otaknya kosong
Yang pinter giginya ompong, yang keren udah pada metong
Yang baik dompetnya bolong, yang tajir otaknya kosong
Yang pinter giginya ompong, yang keren udah pada metong
Semenjak abang pergi, eneng coba mencari
Lelaki pengganti, tapi semua idih idih
Eneng punya kriteria, tak ada yang masuk juga
Kenapa dunia miskin lelaki yang menawan dan sempurna
Yang baik dompetnya bolong, yang tajir otaknya kosong
Yang pinter giginya ompong, yang keren udah pada metong
Yang baik dompetnya bolong, yang tajir otaknya kosong
Yang pinter giginya ompong, yang keren udah pada metong
Aduh aduh abang sayang balik dong bang
Aduh aduh abang sayang eneng cinta
Aduh aduh abang sayang balik dong bang
Aduh aduh abang sayang eneng cinta abang
Yang baik dompetnya bolong, yang tajir otaknya kosong
Yang pinter giginya ompong, yang keren udah pada metong
Aduh aduh abang sayang balik dong bang
Aduh aduh abang sayang eneng cinta abang
Aduh aduh abang sayang balik dong bang
Aduh aduh abang sayang eneng cinta abang
Aduh aduh abang sayang, aduh aduh abang sayang
(beib cimit cimit beib) aduh aduh abang sayang
(beib cimit cimit beib) aduh aduh abang sayang (oh cimit cimit)

When I See You Smile

Bad English – When I See You Smile Lyrics
Sometimes I wonder
How I’d ever make it through,
Through this world without having you
I just wouldn’t have a clue
‘Cause sometimes it seems
Like this world’s closing in on me,
And there’s no way of breaking free
And then I see you reach for me
Sometimes I wanna give up
I wanna give in,
I wanna quit the fight
And then I see you, baby
And everything’s alright,
everything’s alright
When I see you smile
I can face the world, oh oh,
you know I can do anything
When I see you smile
I see a ray of light, oh oh,
I see it shining right through the rain
When I see you smile
Oh yeah, baby when I see you smile at me
Baby there’s nothing in this world
that could ever do
What a touch of your hand can do
It’s like nothing that I ever knew
And when the rain is falling
I don’t feel it,
’cause you’re here with me now
And one look at you baby
Is all I’ll ever need,
you’re all I’ll ever need
Chorus
Sometimes I wanna give up
I wanna give in,
I wanna quit the fight
And then I see you baby
And everything’s alright,
everything’s alright
So right…

When I See You Smile

Bad English – When I See You Smile Lyrics
Sometimes I wonder
How I’d ever make it through,
Through this world without having you
I just wouldn’t have a clue
‘Cause sometimes it seems
Like this world’s closing in on me,
And there’s no way of breaking free
And then I see you reach for me
Sometimes I wanna give up
I wanna give in,
I wanna quit the fight
And then I see you, baby
And everything’s alright,
everything’s alright
When I see you smile
I can face the world, oh oh,
you know I can do anything
When I see you smile
I see a ray of light, oh oh,
I see it shining right through the rain
When I see you smile
Oh yeah, baby when I see you smile at me
Baby there’s nothing in this world
that could ever do
What a touch of your hand can do
It’s like nothing that I ever knew
And when the rain is falling
I don’t feel it,
’cause you’re here with me now
And one look at you baby
Is all I’ll ever need,
you’re all I’ll ever need
Chorus
Sometimes I wanna give up
I wanna give in,
I wanna quit the fight
And then I see you baby
And everything’s alright,
everything’s alright
So right…

First Love Song :)

Ada rasa tak wajar yang datang menghampiriku
Kau memberiku cinta dan membuatku bahagia
Sungguh berdebar jantungku bila kau ada dekatku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Takkan ada yang lain hanya kamu di hidupku
Bahagianya hatiku rasakan cinta pertama
Sungguh mati aku hanya cinta kamu
Jangan kau ragu untukku karena kau cinta pertamaku
Sungguh mati aku hanya cinta kamu
Aku tak mau kau pergi karena kau cinta pertamaku
Ada rasa tak wajar yang datang menghampiriku
Kau memberiku cinta dan membuatku bahagia
Sungguh berdebar jantungku bila kau ada dekatku
Takkan ada yang lain hanya kamu di hidupku
Bahagianya hatiku rasakan cinta pertama
Sungguh mati aku hanya cinta kamu
Jangan kau ragu untukku karena kau cinta pertamaku
Sungguh mati aku hanya cinta kamu
Aku tak mau kau pergi karena kau cinta pertamaku
Sungguh mati aku hanya cinta kamu
Jangan kau ragu untukku karena kau cinta pertamaku
Sungguh mati aku hanya cinta kamu
Aku tak mau kau pergi karena kau cinta pertamaku

Asal-Usul Banyuwangi

Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya.
“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.
“Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.
Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa.
Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” kata lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikat kepala ini!” tuduh Raden Banterang kepada istrinya. ” Begitukah balasanmu padaku?” tandas Raden Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki!” jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya.
Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda,” Surati menjelaskan kembali, agar Raden Banterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan.
“Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!”. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong.. “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.
Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat.
Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.

Asal-Usul Banyuwangi

Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya.
“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.
“Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.
Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa.
Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” kata lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikat kepala ini!” tuduh Raden Banterang kepada istrinya. ” Begitukah balasanmu padaku?” tandas Raden Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki!” jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya.
Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda,” Surati menjelaskan kembali, agar Raden Banterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan.
“Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!”. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong.. “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.
Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat.
Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.

Rabu, 29 Agustus 2012

ASAL MULA PEMPEK


Keraton, yang sekarangtermasuk bilangan Kampung Masjid Agung dan Masjid Lama.Warga etnik Tionghoa mencari penghidupan tetap di Kota Palembang dengan cara berdagang.Dahulu, dalam ucapara adat tertentu, mereka menyajikan makanan berbahas dasar ikan dan sagu untukkeperluan adat. Baru pada 1916, penganan itu dijual oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Sipek.Ia menjajakan dagagangannya degan berkeliling. Makanan ini laris dan sangat disukai, sayangnyamakanan ini belum memiliki nama. Anak-anak muda yang selalu menunggu Sipek lewat, dengan tidak sabat memanggil Sipek begitumelihatnya di kejauhan, Pek, Pek, Sipek, mampir sini. Mereka berharap Sipek cepat-cepat menghampiri saat mendengar panggilan mereka.Orang-orang lalu menyebut makanan tidak bernama itu Sipek, sesuai dengan nama penjualnya. Namun,lama-kelamaan pengucapannya berubah menjadi pempek atau empek-empek.Pempek ini dikenal sebagai makanan khas Palembang. Dengan bahan dasar yang sama,pempekberkembang menjadi berbagai macam jenis. Ada pempek telok, pempek lenjer, pempek adaan,pempekkulit, pempek panggan dan lainnya.Setidaknya ada lebih dari 12 jenis pempek saat ini. Pempek biasa disajikan dengan saus kental cokelat serupa kecap yang disebut cuka.Cuka merupakan hasil olahan dari asam jawa, gula merah, cabai, cuka putih, bawang putih dan lain-lain.

call me maybe


I threw a wish in the well
Don’t ask me, I’ll never tell
I looked to you as it fell
And now you’re in my way
I trade my soul for a wish
Pennies and dimes for a kiss I wasn’t looking for this
But now you’re in my way
Your stare was holdin’
Ripped jeans, skin was showin’
Hot night, wind was blowin’
Where you think you’re going, baby?
Hey, I just met you and this is crazy,
But here’s my number so call me maybe
It’s hard to look right at you baby,
But here’s my number so call me maybe
Hey, I just met you, and this is crazy,
But here’s my number, so call me maybe
And all the other boys, try to chase me,
But here’s my number so call me maybe
You took your time with the call
I took no time with the fall
You gave me nothing at all, but still you’re in my way
I beg and borrow and steal
Have foresight and it’s real
I didn’t know I would feel it, but it’s in my way
Your stare was holdin’, Ripped jeans,
Skin was showin’ Hot night, wind was blowin’
Where you think you’re going, baby?
Hey I just met you
And this is crazy
But here’s my number
So call me maybe
It’s hard to look right, at you baby,
But here’s my number so call me maybe
Hey, I just met you, and this is crazy
But here’s my number so call me maybe
And all the other boys, try to chase me,
But here’s my number so call me maybe
Before you came into my life I missed you so bad
I missed you so bad I missed you so, so bad
Before you came into my life I missed you so bad
And you should know that I missed you so, so bad
It’s hard to look right at you baby,
But here’s my number so call me, maybe
Hey, I just met you, and this is crazy,
But here’s my number so call me maybe
And all the other boys try to chase me,
But here’s my number so call me maybe
Before you came into my life I missed you so bad
I missed you so bad I missed you so so bad
Before you came into my life I missed you so bad
And you should know that
So call me maybe


Listen to Songs: http://videokeman.com/carly-rae-jepsen/call-me-maybe-carly-rae-jepsen/#ixzz24qZBWdqK

I could not love you more

Now that we’re alone no more hide and seek
You are the highest dream to me and as you softly sleep
Then I can tell you what it means
Locked in my arms like lovers lie
I will not let you slip away
Is this the summer of them all, is this my night of nights
That you came to stay
Here you are, owner of my heart
Just the way that love should be
And there is something I must say to you
If you promise to believe that it’s you I’m living for
And I could not love you more
Seasons may come and season go
But these are the truest words I know
Face to face, eye to eye
This is the summer of our lives
One love that cannot die
Here you are, owner of my soul
Never let you say goodbye
And there is something I must say to you
We leave the world outside
And you have come to me at last, we start
Open up your heart, let my deepest love inside
I’m only doing what I have to do
If you promise to believe that it’s you I’m living for
And I could not love you more