Kamis, 21 November 2013

Cara Membuat Kue Kering Isi Wafer

Resep cara membuat kue pastel isi abon kering mini renyah gurih, Resep cara membuat kue pastel isi abon kering mini renyah gurih - melihat resep kue pastel isi abon ini jadi teringat lebaran, soalnya pasti di tempat budhe ku pasti.
Cara membuat kue onde-onde special isi kacang hijau enak dan gurih, Cara membuat kue onde-onde special isi kacang hijau enak dan gurih.
Catatan membuat kue dan aneka resep masakan, Aneka resep membuat kue kering basah kue bolu lebaran memasak daging ayam bubur lengkap dengan resep masakan indonesia terbaru mudah dan sederhana.



Cara Membuat Kue Coklat Sederhana Aneka Kue Lebaran | Healthy Food



Resep membuat kue kering lapis coklat | resep masakan & kue, Resep membuat kue kering. pertama makan kue kering lapis coklat ini dikantor suamiku. rasanya renyah - renyah manis gitu asyik banget dijadiin.
Produsen & grosir kue kering kukis (cookies) murah mewah - enak, Kue kering dku, flakes dku, & tepung ubi jalar binaan dinas pertanian jombang, raih 10 besar produk unggulan jawa timur di acara peresmian pasar agrobisnis terbesar.
Cara membuat kue nastar | kue lebaran murah dan enak - youtube, Www.kuelebaranmurah.com - kue nastar adalah kue kering yang wajib dijadikan camilan kue lebaran. video ini menumjukkan resep dan cara membuat kue nastar.



<br />



Kue kering, Stick cookies ini jadi kue bersejarah buat aku (www.dapurnora.gasibu.com). soalnya berka kue ini aku jadi masuk tv he he he trima kasih tak terhingga buat alm..
Daftar harga kue kering favorit murah mewah enak renyah 2013 | dku, Pabrik kue kering dku kukis favorit murah mewah enak lezat renyah grosir kue kering besar kulakan kukis dku, produsen kue kering lebaran terbesar mewah murah 2013..
Paket kue kering lebaran 2012, pabrik dku cookies terima kerjasama, Paket kue kering lebaran 2012, pabrik dku cookies terima kerjasama dengan agen, distributor, toko grosir seluruh indonesia, siapmelayani seluruh indonesia. dku.



Museum nabilla: Makanan Sedap dan mantab versi 5


Museum nabilla: Makanan Sedap dan mantab versi 5



Kue Nastar Keju | Resep Masakan Indonesia


Kue Nastar Keju | Resep Masakan Indonesia



Cara Membuat Kue Coklat Sederhana Aneka Kue Lebaran | Healthy Food


Cara Membuat Kue Coklat Sederhana Aneka Kue Lebaran | Healthy Food



Cara Membuat Oven Kue Listrik | Search Results | XPower Penghemat BBM


Cara Membuat Oven Kue Listrik | Search Results | XPower Penghemat BBM



kue basah kue klanting enak kue klanting adalah termasuk jajanan kue


Kue basah kue klanting enak kue klanting adalah termasuk jajanan kue



resep cara membuat kue onde onde bahan kulit kue onde


Resep cara membuat kue onde onde bahan kulit kue onde

Rabu, 20 November 2013

Asal-Usul Danau Toba

Asal Usul Danau Toba

Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.

Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.

“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya  kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.

Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu.

Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.

Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.

Asal-Usul Banyuwangi




“Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!”. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong.. “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.
Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat.
Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.
Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya.
“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.
“Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.
Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa.
Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” kata lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikat kepala ini!” tuduh Raden Banterang kepada istrinya. ” Begitukah balasanmu padaku?” tandas Raden Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki!” jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya.
Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda,” Surati menjelaskan kembali, agar Raden Banterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan.

6. Fenomena Makhluk Penghisap Darah Ternak

the goat suckers
Kisah ini muncul karena adanya ratusan ternak ditemukan tewas dalam keadaan terpotong-potong (mutilasi) di kawasan Amerika Selatan. Lalu muncul dugaan yang masih bersifat rumors bahwa penyebabnya adalah makhluk asing yang disebut chupacabras. Dalam decade terakhir, kasus ini mucul lagi, di antaranya di Brasil di mana ratusan ternak ditemukan tercabik-cabik. Yang unik dan menyeramkan, pada ternak yang sudah termutilasi itu hanya ditemukan sedikit darah. Sepertinya sebagian besar darah ternak ini telah dihisap oleh mahkluk aneh itu. Mirip seperti Dracula. Tanda tanda lainnya, adalah rahang, lidah dan anus yang hilang. Tanda tanda ini sama dengan kasus mutilasi ternak di Amerika.

Mitos makhluk penghisap darah ini muncul pertama kali di Puerto Rico tahun 1970-an. Ketika itu dilaporkan banyak kambing dan domba mati dengan darah yang habis terhisap. Memang pada awal kemunculan kasus ini, sasaran makhluk itu adalah kambing dan domba. Namun pada dua decade berikutnya, muncul kasus baru di Meksiko, di mana yang diserang bukan hanya kambing dan domba, tapi juga ternak lainnya.

Ada sejumlah teori yang menjelaskan kemunculan makhluk mengerikan ini di Amerika Selatan. Penjelasan yang paling logis adalah bahwa mereka adalah spesies asli Amazon dan bahwa deforestasi telah memaksa mereka untuk meninggalkan hutan hujan untuk pertama kalinya dalam mencari makan. Namun muncul juga cerita cerita lain yang berkembang dan juga dipercayai sebagian orang, yakni mahluk itu berasal dari luar bumi karena faktanya hampir kerap bahwa serangan pada kambing muncul bertepatan dengan diberitakannya penampakan UFO.

Macam-macam penjelasan tentang mahkluk penghisap darah itu yang sampai sekarang masih menjadi sumber perdebatan. Banyak yang mengatakan bahwa binatang pemangsa itu boleh jadi juga yang memutilasi mutilasi ternak atau ada juga yang menduga itu merupakan hasil eksperimen tersembunyi pemerintah. Sampai kini masalah mahluk pemangsa ini masih menjadi tanda Tanya dan misteri.

KEMATIAN YANG SIA -SIA SI PAHIT LIDAH DAN SI MATA EMPAT

Alkisah di jaman itu, si Mata Empat dan si Pahit Lidah adalah ada dua jawara yang sangat disegani oleh lawan-lawannya. Karena saling penasaran dengan kesaktian masing-masing, si Pahit Lidah dan si Mata Empat memutuskan untuk menguji kesaktian mencari siapa yang paling sakti

Bukan dengan cara berantem bertanding, melainkan dengan cara tidur menelungkup dibawah rumpun bunga aren. siapa yang mampu menghindari terjangan bunga aren maka dialah yang akan menjadi pemenang. si Mata Empat menjadi yang pertama menjalani ujian. Dia tidur menelungkup dibawah rumpun bunga aren, dan si Pahit Lidah yang bertugas memotong bunga aren. Bunga aren pun deras berjatuhan ke bawah, namun semua dapat dihindari oleh si Mata Empat.

Si Mata Empat dengan mudah menghindari bunga aren yang berat dan lebat yang terus menghujam kebawah. Ini dikarenakan si Mata Empat memiliki dua mata tambahan di bagian belakang kepalanya. sehingga bukan perkara sulit untuk dia menghindari bunga aren.

Tibalah giliran si Pahit Lidah yang menelungkup tidur di bawah gugusan bunga aren, dan bergantian si Mata Empat yang memanjat pohon dan memotong bunga aren. Gugusan bunga yang berat itupun menghujam tubuh si Pahit Lidah. Ia pun tewas.

Sekarang kemenangan berada ditangan Si Mata Empat. Ia menjadi jawara yang paling sakti. Namun ia masih diliputi rasa penasaran. dibenaknya terus berfikir "benarkah si Pahit Lidah ini dijuluki begitu karena lidahnya pahit?". Atas rasa penasaran itu, si Mata Empat menyentuhkan jarinya ke mulut si Pahit Lidah sehingga mengenai liur si Pahit Lidah. Setelah itu si Mata Empat pun mengisap jarinya.

Ternyata rasa penasarannya tadi telah membawa dia ke kematian. Ya, karena ternyata air liur si Pahit Lidah mengandung racun. Duo jawara ini pun mati dalam waktu yang hampir berbarengan.

tutorial hijab 1

Brownies in Mug

Oh my. We’re now doomed. My young friends Reilly and Alden just showed me how they make single serving brownies, in a mug, in a microwave. Takes 5 minutes. We did experiment a bit. Turns out that you really should not use extra virgin olive oil for this recipe, it’s too strongly flavored. Corn oil or canola oil work best. A pinch of salt helps make the chocolate more chocolate-y. I’ve added some vanilla and a tiny bit of cinnamon; you could also add a speck of instant coffee to take it up a notch. The brownie lacks for structure (no egg) but that’s okay because it’s contained by the mug. When it’s done, it’s HOT. Perfect for topping with a little vanilla ice cream or whipping cream. The trick is getting the cooking time right for your microwave. Every microwave oven model is different. Our 1000 watt microwave cooked these brownies in a mug perfectly at a minute 40 seconds. If you have a stronger microwave it will likely take less time. Enjoy!
Brownie in a Mug on Simply Recipes
Big thank you to Reilly for cracking the code on brownies in a mug!

Brownie in a Mug Recipe

  • Prep time: 3 minutes
  • Cook time: 2 minutes
  • Yield: Makes one serving.
Some mugs don't microwave well because there is metal in their ceramic glaze. They'll work but they may get very hot. Best to use a plain old everyday un-fancy mug.

INGREDIENTS

  • 1/4 cup flour (50 g)
  • 1/4 cup sugar (70 g)
  • 2 Tbsp (13 g) cocoa (natural, unsweetened)
  • Pinch of salt
  • Tiny pinch of cinnamon
  • 1/4 cup water (60 ml)
  • 2 Tbsp canola oil or vegetable oil (NOT extra virgin olive oil, it's too strongly flavored)
  • 1 to 2 drops vanilla extract
  • 1 small scoop of ice cream or 1 or 2 teaspoons heavy whipping cream to serve

METHOD

brownie-in-a-cup-1 brownie-in-a-cup-2brownie-in-a-cup-3 brownie-in-a-cup-4brownie-in-a-cup-5 brownie-in-a-cup-6
1 Place flour, sugar, cocoa, salt, and cinnamon in a microwave safe ceramic mug. Stir with a fork or spoon to mix well and break up any clumps.
brownie-in-a-cup-7 brownie-in-a-cup-8brownie-in-a-cup-9 brownie-in-a-cup-10brownie-in-a-cup-11
2 Add the oil, water, and vanilla to the cup and stir until the mixture is smooth and there are no lumps.
brownie-in-a-mug-12 brownie-in-a-mug-13
3 Place in microwave and heat on high until the mixture is cooked through, about a 1 minute and 40 seconds for a 1000 watt microwave. You may have to experiment and adjust the time for less or more powerful microwaves. If you don't know the power level on your microwave, start with 60 seconds and increase until the brownie is done. It should still be moist when cooked through, not dry.
4 Let cool for a minute and serve with a scoop of vanilla ice cream or a teaspoon or two of whipping cream poured over.
Brownie in a Cup on Simply Recipes

Resep Kue Pukis

 Berikut ini adalah resep cara membuat kue pukis yang merupakan jajanan populer di indonesia. Kue pukis empuk dan nikmat ini dikombinasikan dan dikreasikan dengan taburan coklat dan keju parut yang cukup pas dan nikmat dilidah. Nah, silahkan disimak resepnya..


Resep kue pukis

Bahan-bahan :
  • Tepung terigu, 250gram
  • 4 buah telur
  • Gula pasir, 250gram
  • Ragi instant, 1 sendok teh
  • Meises, 3 sendok makan
  • Keju, 50gram (parut)
  • Santan, 300ml dari setengah buah kelapa
  • Margarin, 3 sendok makan (untuk olesan)

Cara Membuat Kue Pukis :
  • Pertama-tama, tepung terigu diayak terlebih dulu kemudian campurkan dengan ragi instan dan aduk-aduk hingga rata.
  • Siapkan telur dan masukan gula lalu kocok hingga kental dan mengembang.
  • Tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit. Masukan santan lalu aduk sampai rata. Diamkan adonan selama kurang lebih 30menit.
  • Siapkan cetakan kue pukis, panaskan terlebih dulu. Jangan lupa olesi dulu sama margarin ya cetakannya. 
  • Masukan adonan dalam cetakan kue pukis sampai 3/4 bagiannya.Setelah bagian sisi agak mengeras, taburi dengan meses  atau keju. Tunggu sampai matang.
  • Angkat dan sajikan selagi hangat.

Nah, silahkan dicoba dipraktekkan resep diatas, semoga bisa di nikmati setelah jadi.

Narative Text

Contoh Narrative text Bahasa Inggris - dalam sebuah pembelajaran bahasa inggris, hal yang satu ini tak luput dari pandangan kita. Dalam Sebubah bab atau subab pasti kita menemukan pembahaan tentangnarrative text / teks narasi. Baiklah, langsung saja kita mulai diskusi belajarnya.

Secara luas Narrative text jika diartikan adalah :
a text which contains about story (fiction/non fiction/tales/folktales/fables/myths/epic) and its plot consists of climax of the story (complication) then followed by the resolution. A narrative text is a text amuse, entertain and deal with actual or vicarious experience in different ways. 
artinya : 
teks yang berisi tentang kisah (fiksi / non fiksi / dongeng / cerita rakyat / dongeng / mitos / epik) dan plot yang terdiri dari klimaks cerita (komplikasi) kemudian diikuti oleh resolusi. Sebuah teks naratif adalah teks yang menghibur, menghibur dan berurusan dengan pengalaman nyata atau perwakilan dengan cara yang berbeda.

narrative text


1. Generic Structure:
  • Orientation: berisi pengenalan tokoh, tempat dan waktu terjadinya cerita (siapa atau apa, kapan dan dimana)
  • Complication: Berisi puncak konflik/masalah dalam cerita. Sebuah cerita boleh memiliki complication lebih dari satu.
  • Resolution: Pemecahan masalah. Bisa berakhir dengan kegembiraan (happy ending) bisa pula berakhir dengan kesedihan (sad ending).
Catatan:
Terkadang juga susunannya (generic structure)Orientation, Complication, Evaluation, Resolution dan Reorientation. Untuk “Evaluation” dan “Reorientation” merupakan optional; bisa ada bisa tidak. Evaluation berisi penilaian/evaluasi terhadap jalannya cerita atau konflik. SedangkanReorientation berisi penyimpulan isi akhir cerita.

2. Grammatical features menggunakan tenses “past”

3. Sering menggunakan kata penghubung waktu (temporal conjunction), misalnya: once upon a time, one day, long time ago, …

Narrative Text adalah teks yang isinya merupakan cerita atau kisah tentang sesuatu. Contoh narrative text: cerita rakyat (folktale), cerita binatang (fable), Legenda (legend), cerita pendek (short story), dan sejenisnya. Di dalamnya terdapat konflik/puncak masalah yang diikuti dengan penyelesaian. Fungsi utama teks ini adalah untuk berkisah atau menghibur pembaca.

Ali Baba

Once upon a time there were 40 cruel thieves who put their stolen money and treasures in a cave. They went in the cave by saying ”Open Sesame” to the cave entrance. A poor person, named Ali Baba saw them while they were doing that, so he heard the opening word. After they left, he went toward the cave and opened it. Suddenly he found a very large quantity of money and golden treasures. He took some of it and went back home. After that he became a rich man and his brother wanted to know how he became rich.
Ali Baba turned into the richest man in his village. His evil brother was really jealous of him, and wanted to know how he could get such a lot of money. Therefore, when Ali Baba went to the cave again to take some more money, his brother followed him. He saw everything, and decided to go back the next day to take some money for himself. The next morning he found a lot of money in the cave, and he wanted to take all of them. Unfortunately, when he was busy carrying the money to his house, the thieves came. The boss of the thieves asked him how he knew about the cave. He told everything, but unluckily they killed him and went to Ali Baba’s house.
After finding Ali Baba’s house, they made a plan to kill him the following night. Some of the thieves hid in big jars, and the boss pretended that he was a merchant who wanted to sell the jars to Ali Baba. Ali Baba who was a kind man invited the boss of the thief to have lunch together.
After lunch they took a rest. Luckily, the house maid went out of the house, and found that there were thieves inside the jars. She finally boiled hot oil and poured it into the jars to kill all of them. The boss of the thieves was caught, and put into prison.
Ali Baba was saved from the danger, and he finally lived happily ever after with his maid who became his wife shortly after.

Golden Eggs

Long time ago a remote village, in central China was inhabited mainly with farmers and hunters. One day, a poor farmer lost his entire livestock to flood. He prayed hard to God for help or his family would die of starvation. Few days later, an old man with long grey beard, passed by his house took pity on him. He gave him a goose and said “ I don’t have any expensive thing to give you and hope this goose will help you to ease your hardship.” A week later to almost surprise the farmer found and egg in his yard. This was no ordinary egg. It was a golden egg. He was suddenly overcome with joy. Thereafter, his livelihood had rapidly improved but the farmer had forgotten his earlier hardship. He became lazy, arrogant and spendthrift. Strangely, the goose only laid one golden egg every six months. The greedy farmer lost his patient and slaughtered his goose thinking there were plenty of golden eggs inside its stomach. Though he very much regretted for his foolishness, it’s already too late.** 
Asal-usul gelar andi yang disematkan di depan nama bangsawan bugis memang menjadi pertanyaan banyak orang. Bermacam-macam pendapat dari para sejarawan ataupun cerita orang-orang tua dulu tentang awal mula munculnya gelar andi di dalam masyarakat bugis, namun belum ada yang dapat menunjukkan bukti atau sumber yang benar-benar dapat dijadikan rujukan mutlak.

Dari beberapa sumber yang kami dapatkan, maka dapat diuraikan secara singkat tentang penggunaan nama Andi sebagai gelar yang digunakan para bangsawan Bugis.

Sebutan “Andi” adalah sebutan alur kebangsawanan yang diwariskan hasil genetis (keturunan) Lapatau, pasca Bugis merdeka dari orang Gowa.” Andi” ini dimulai ketika 24 Januari 1713 dipakai sebagai extention untuk semua keturunan hasil perkawinan Lapatau dengan putri Raja Bone sejati, Lapatau dengan putri Raja Luwu (yang bersekutu dengan kerajaan Gowa), Lapatau dengan putri raja Wajo (yang bersekutu dengan kerajaan Gowa), Lapatau dengan putri Sultan Hasanuddin (Sombayya Gowa), Anak dan cucu Lapatau dengan putri Raja Suppa dan Tiroang. Anak dan cucu Lapatau dengan putri raja sejumlah kerajaan kecil yang berdaulat di Celebes.
Perkawinan tersebut sebagai upaya VOC untuk membangun dan mengendalikan sosiologi baru di Celebes. Dan dengan alasan ini pula maka semua bangsawan laki-laki yang potensial pasca perjanjian bungaya, yang extrim dikejar sampai ke pelosok nusantara dan yang softly diminta tinggalkan bumi sawerigading (Celebes).

Siapa yang pungkiri kalau (Alm) Jendral Muhammad Yusuf adalah bangsawan Bugis, tetapi beliau enggan memakai produk exlusivisme buatan VOC. Beliau sejatinya orang Bugis genetis sang Sawerigading. Siapa pula yang pungkiri bahwa Yusuf Kalla adalah bangsawan Bugis tetapi beliau tidak memakai gelar “Andi” karena bukan keturunan langsung Lapatau.

Dalam versi lain, walaupun kebenaraannya masih dipertanyakaan selain karena belum ditemukan catatan secara tertulis dalam “Lontara” tetapi ada baiknya juga dipaparkan sebagai salah satu referensi penggunaan nama “Andi” tersebut. Di era pemerintahan La Pawawoi Karaeng Sigeri hubungan Bone dan VOC penuh dengan ketegangan dan berakhir dengan istilah “Rompana Bone“. Dalam menghadapi Belanda dibentuklah pasukan khas yaitu pasukan “Anre Guru Ana’ Karung” yang di pimpin sendiri Petta Ponggawae. Dalam pasukan tersebut tidak di batasi hanya kepada anak-anak Arung (bangsawan) saja tetapi juga kepada anak-anak muda tanggung yang orangtuanya mempunyai kedudukan di daerah masing-masing seperti anak pabbicara’e, salewatang dan lain-lain, bahkan ada dari masyarakat to meredaka. Mereka mempunyai ilmu sebagai “Bakka Lolo dan Manu Ketti-ketti“. Anggota pasukan tersebut disapa dengan gelaran “Andi” sebagai keluarga muda angkat Raja Bone yang rela mati demi patettong’ngi alebbirenna Puanna (menegakkan kehormatan rajanya).

Menurut cerita orang-orang tua Bone, Petta Imam Poke saat menerima tamu yang mamakai gelaran “Andi” atau “Petta” dari daerah khusus Bone maka yang pertama ditanyakan “Nigatu Wija idi’ Baco/Baso? (anda keturunan siapa Baso/Baco?). Baso/Baco adalah sapaan untuk anak laki-laki. Jika mereka menjawab “Iyye, iyya atanna Petta Pole (saya adalah hambanya Petta Pole)”, maka Petta Imam Poke mengatakan “Koki tudang ana baco/baso” (duduklah disamping saya) sambil menunjukkan dekat tempat duduknya, maka nyatalah bahwa “Andi” mereka pakai memang keturunan bangsawan pattola, cera dan rajeng, tetapi kalau jawaban Petta mengatakan “oohh, enreki mai ana baco” sambil menunjukkan tempat duduk di ruang tamu maka nyatalah “Andi” mereka pakai karena geleran bagi anak ponggawa kampong (panglima) atau ana to maredeka yang pernah ikut dalam pasukan khas tersebut.

Dalam versi yang hampir sama, gelar “Andi” pertama kali digunakan oleh Raja Bone ke-30 dan ke-32 La Mappanyukki, beliau adalah Putra Raja Gowa dan Putri Raja Bone. Gelar itu disematkan didepan nama beliau pada Tahun 1930 atas Pengaruh Belanda. Gelar Andi tersebut bertujuan untuk menandai Bangsawan-bangsawan yang berada dipihak Belanda, dan ketika melihat berbagai keuntungan dan kemudahan yang diperoleh bagi Bangsawan yang memakai gelar “Andi” didepan namanya, akhirnya setahun kemudian secara serentak seluruh Raja-Raja yang berada di Sulawesi Selatan menggunakan Gelar tersebut didepan namanya masing-masing.
Kelihatannya kita harus membuka lontara antara era pemerintahan La Tenri Tatta Petta To Ri Sompa’e sampai La Mappanyukki khususnya versi Bone karena era itulah terjadi jalinan kerja sama maupun perseteruan antara Raja-Raja di celebes dengan VOC, selain itu orang yang bersangkutan menyaksikan awal penggunaan secara meluas bagi Ana’ Arung juga semakin sukar dicari alias sudah banyak yang berpulang ke Rahmatullah, salah satu pakar yang begitu arif tentang masalah ini adalah Almahrum Tau Ri Passalama’e Anre Gurutta H.A.Poke Ibni Mappabengga (Mantan imam besar mesjid Raya Bone)…

Gelar Andi, menurut Susan Millar dalam bukunya ‘Bugis Weddings’ (telah diterbitkan oleh Ininnawa berjudul (Perkawinan Bugis) disinggung bagaimana proses lahirnya gelar Andi itu. Memang, seperti yang disinggung di atas, saat itu Pemerintah Belanda di tahun 1910-1920an ingin memperbaiki hubungan dengan para bangsawan Bugis dengan membebaskan keturunan bangsawan dari kerja paksa. Saat itu muncul masalah bagaimana menentukan seorang berdarah bangsawan atau tidak. Akibatnya, berbondong-bondonglah warga mendatangi raja dan menegosiasikan diri mereka untuk diakui sebagai bangsawan, karena rumitnya proses itu maka dibuatlah sebuah gelar baru untuk menentukan kebangsawanan seseorang dengan derajat yang lebih rendah. di pakailah kata Andi untuk menunjukkan kebangsawanan seseorang dalam bentuk sertifikat (mungkin sejenis sertifikat yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah lulus dalam kursus montir mobil atau sejenisnya).

Penggunaan Andi saat itu juga beragam di setiap kerajaan. Soppeng misalnya hanya menetapkan bahwa gelar Andi adalah bangsawan pada derajat keturunan ketiga, sementara Wajo dan Bone hingga keturunan ketujuh.

Dari sumber berikutnya dapat kami uraikan sebagai berikut. Gelar Kebangsawanan “Datu” adalah gelar yang sudah ada sejak adanya kerajaan Bugis, di Luwu misalnya, semua raja bergelar Datu, dan Datu yang berprestasi bergelar Pajung, jadi tidak semua yang bergelar Datu disebung Pajung. Sama halnya di Bone, semua raja bergelar Arung, tapi tidak semua Arung bergelar Mangkau, hanya arung yang berprestasi bergelar Mangkau. Begitu juga di Makassar atau Gowa, semua bangsawan atau raja-raja bergelar Karaeng, hanya yang menjadi raja di Gowa yang bergelar Sombaiya.

Gelar kebangsawanan lainnya, mengikut kepada pemerintahan atau panggaderen di bawahnya, seperti Sulewatang, Arung, Petta, dan lain-lain. Jadi gelar itu mengikut terhadap jabatan yang didudukinya. Sementara untuk keturunannya yang membuktikan sebagai keturunan bangsawan, di Makassar dipanggil Karaeng. sedang di Bugis dipanggil Puang, dan di Luwu dipanggil Opu.
Adapun gelar Andi, pertama-tama yang menggunakannya adalah Andi Mattalatta untuk membedakan antara pelajar dari turunan bangsawan dan rakyat biasa. Dan gelar Andi inilah yang diikuti oleh turunan bangsawan Luwu, dan Makassar. Jadi di zaman Andi Mattalattalah gelar ini muncul.

Gelar “Andi” baru ada setelah era Pemerintah Kolonial Belanda (PKB). Setelah 1905, Sulawesi Selatan benar-benar ditaklukkan Belanda dan terjadi kekosongan kepemimpinan lokal. Tahun 1920-1930an PKB mencanangkan membentuk Zelf Beestuur (Pemerintah Pribumi/Swapraja) yang dibawahi oleh Controleur (Pejabat Belanda) untuk Onder Afdeling. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, jika memang Andi diidentikan dengan Belanda, mengapa pejuang kemerdekaan (Datu Luwu Andi Jemma, Arumpone, Andi Mappanyukki, Ranreng Tuwa Wajo Andi Ninnong) tetap memakai gelar Andi didepan namanya sementara mereka justru menolak dijajah? tapi juga harus diakui bahwa ada juga yang berinisial Andi yang tunduk patuh pada PKB. Nah ini yang kita harus bijak menilai antara gelar dan pilihan personal terhadap kemerdekaan/penjajahan.

Secara umum Bangsawan Bugis berasal dari pemimpin-pemimpin anang/kampung/wanua sebelum datangnya To Manurung/To Tompo. Pimpinan-pimpinan kampung ini yang selanjutnya disebut kalula/arung dengan nama alias/gelar berbeda-beda yang disesuaikan dengan nama kampung/kondisi/perilaku bersangkutan yang dia peroleh melalui pengangkatan/pelantikan oleh sekelompok anang/masyarakat maupun secara kekerasan (peperangan bersenjata) yang selanjutnya diwariskan secara turun-temurun kepada ahli warisnya, kecuali jika dikemudian hari ternyata dia ditaklukkan dan diganti oleh penguasa yang lebih tinggi/kuat.

Sedangkan To Manurung dan To Tompo yang, ‘asal usul’ dan ‘namanya’ kadang-kadang tidak diketahui dan segala kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan yang dimilikinya, oleh sekelompok pimpinan kalula/arung/matoa sepakat untuk mengangkatnya menjadi ketua kelompok dikalangan kalula/arung yang selanjutnya menjadi penguasa/raja yang berarti pula pondasi dasar sebuah kerajaan/negara telah terbentuk –dimana tanah/wilayah, pemimpin/penguasa dan pengakuan dari segenap rakyat sudah terpenuhi.

Penguasa/Raja biasanya k4win dengan sesama To Manurung/To Tompo [jika dia 'ada'/muncul tanpa didampingi pasangannya] dan pada tahap awal cenderung mengawinkan anak-anaknya dengan bangsawan lokal yang sudah ada sebelumnya. Ketika kerajaan-kerajaan kecil tadi dalam perkembangannya menjadi kerajaan besar, barulah perkawainan anak antar-kerajaan mulai diterapkan oleh Arung Palakka

FATIMAH BANRI (WE BANRI GAU)
(1871 – 1895)

We Fatimah Banri atau We Banri Gau Arung Timurung menggantikan ayahnya Singkeru’ Rukka Arung Palakka menjadi Mangkau’ di Bone. Dalam khutbah Jumat namanya disebut sebagai Sultanah Fatimah dan digelarlah We Fatimah Banri Datu Citta. Pada tahun 1879 M. k4win dengan sepupu satu kalinya yang bernama La Magguliga Andi Bangkung Karaeng Popo, anak dari We Pada Daeng Malele Arung Berru dengan suaminya I Malingkaang KaraengE ri Gowa.

Yang menjadi tanda tanya adalah :

Apakah sebelum La Magguliga Andi Bangkung Karaeng Popo masih ada juga yang menggunakan nama/gelar itu sebelumnya?
Mengapa kata ‘Andi’ yg digunakan/disepakati sebagai penandaan gelar bagi kaum bangsawan Sulawesi Selatan pada saat itu sampai dengan sekarang? Kenapa bukan Karaeng atau Raden atau Uwak atau dan lain-lain?

Urgensi tata cara pandangan dalam asal-usul Andi itu sebenarnya karena tata cara pandang tergantung nara sumber data yang dimilki.

Perbedaan dapat kita lihat sebagai berikut yaitu :

Apabila yg memakai data dari sytem pemerintahan yang pada proses pendudukan Belanda mungkin ada benarnya bahwa Andi adalah pemberian Belanda, tapi ini akan menimbulkan pertanyaan yaitu : Apakah pemberian nama Andi dimana posisi bangsawan saat itu gampang dan mudah melihat yang mana pro dan anti terhadap Belanda karena baik pro dan anti Belanda semuanya menyandang gelar itu?, lalu apakah contoh yang paling mudah ketika Andi Mappanyukki sebagai tokoh yg mempopulerkan nama Andi merupakan orang anti Belanda?

Dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan sementara bahwa kata asal-usul nama Andi adalah pemberian Belanda telah gugur.

Apabila data yang mengacu karena istilah penghormatan dari masyarakat luar Bugis atau akhirnya digunakan oleh Belanda terhadap bangsawan Bugis dianggap karena sama sederajat juga ada benarnya dimana yang dulunya istilah Adik adalah Andri menjadi Andi itu sangat relevan karena contoh sangat konkrit adalah sosok Andi Mappanyukki pada sejarah Kronik Van Paser yang namanya disebut hanya La Mappanyukki saja, namun karena banyaknya tetua Bangsawan Wajo hidup di Paser saat itu hingga mengatakan Andri sehingga masyarakat suku-suku Paser, Kutai dayak hingga Banjar sulit menyebutkan dan menyebabkan penyebutan menjadi Andi saja, hal yang sama ketika salah satu Ibukota Kerajan Kutai diberikan nama oleh masyarakat Bugis yang bernama Tangga Arung namun sulit penyebutannya oleh masyarakat setempat menjadi Tenggarong.

Ini juga menjadi data akurat bahwa nama Andi adalah aktualisasi perubahan dari Andri yang tidak bisa diucapkan dan akhrinya masuk ke wilayah orang Belanda dimana orang-orang bule baik Belanda, Portugis hingga Inggris sulit menyebut huruf “R”.

Data yg paling cukup kuat adalah bila suatu kampung (Wanua, Limpo) yang hampir seluruhnya didiami oleh keturunan bangsawan dimana semuanya sejajar ketika dikampung mereka hanya disebut La Nu dan hanya namanya La Nu tapi pada saat dia keluar secara otomatis masyarakat luar melekatkan nama Andi didepannya.menajdi Andi Nu (sebenarnya banyak tokoh di abad ke 18 telah diberi nama Andi sebelum Andi Mappanyukki).

Dari beberapa uraian yang dipaparkan di atas mungkin sulit untuk mengambil kesimpulan asal-usul gelar “Andi” bagi bangsawan bugis, namun yang terpenting adalah dengan membaca beberapa referensi setidaknya kita dapat menambah wawasan kita tentang sejarah Bugis.

Lirik Lagu Perahu Kertas

Lirik Lagu Perahu Kertas

Perahu kertasku kan melaju
membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila,
tapi ini adanya

Perahu kertas mengingatkanku
betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati,
kau sahabatku sendiri
Hidupkan lagi mimpi-mimpi
cinta-cinta... cita-cita ...
cinta-cinta...
yang lama ku pendam sendiri
berdua ku bisa percaya

Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Tiada lagi yang mampu berdiri
halangi rasaku, cintaku padamu

Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Oh bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu..

A Lane Going Up The Hill

It had been a heavy rainstorm in Kampung Sepang. Jabri and Halil had just finished their dinner together at Jabri’s house. They were sitting in the living room for coffee and conversation, hoping, the rain would stop soon.

It was half past eleven at night and the downpour was showing no signs for stopping. “It looks like you’ll have to spent the night here, Halil.” Said Jabri “No way,” Halil said, “I’ve to be at work early tomorrow morning.”

A few moment later Halil got into the car, started the engine, and said good night to Jibri. Somethingtold him that he shouldn’t have turned off the lane going up the hill, but it was the shortest way home. He knew that lane. It run across an old Chinese cemetery. There were no lights, no cars, no people, just Halil and his old car. 

All of a sudden, a white shape appeared in the middle of the lane. Halil shone his beam of light in that direction. The white shape turned to Halil. He saw a pair of crimson eyes staring at him. It was a-long-haired woman in a long white dress. She grinned at Halil.

At once, Halil felt his blood frozen. His heartbeat stopped. His mouth opened but he was speechless. His eyes opened widely in terror.

Suddenly consciousness came into his mind. He quickly reserved his car and sped away just in time.

“I think I’ll take up your offer to spend the night here after all,” Halil told Jabri with his legs trembling.