6. Fenomena Makhluk Penghisap Darah Ternak
Kisah
ini muncul karena adanya ratusan ternak ditemukan tewas dalam keadaan
terpotong-potong (mutilasi) di kawasan Amerika Selatan. Lalu muncul
dugaan yang masih bersifat rumors bahwa penyebabnya adalah makhluk
asing yang disebut chupacabras. Dalam decade terakhir, kasus ini mucul
lagi, di antaranya di Brasil di mana ratusan ternak ditemukan
tercabik-cabik. Yang unik dan menyeramkan, pada ternak yang sudah
termutilasi itu hanya ditemukan sedikit darah. Sepertinya sebagian besar
darah ternak ini telah dihisap oleh mahkluk aneh itu. Mirip seperti
Dracula. Tanda tanda lainnya, adalah rahang, lidah dan anus yang hilang.
Tanda tanda ini sama dengan kasus mutilasi ternak di Amerika.
Mitos
makhluk penghisap darah ini muncul pertama kali di Puerto Rico tahun
1970-an. Ketika itu dilaporkan banyak kambing dan domba mati dengan
darah yang habis terhisap. Memang pada awal kemunculan kasus ini,
sasaran makhluk itu adalah kambing dan domba. Namun pada dua decade
berikutnya, muncul kasus baru di Meksiko, di mana yang diserang bukan
hanya kambing dan domba, tapi juga ternak lainnya.
Ada sejumlah
teori yang menjelaskan kemunculan makhluk mengerikan ini di Amerika
Selatan. Penjelasan yang paling logis adalah bahwa mereka adalah
spesies asli Amazon dan bahwa deforestasi telah memaksa mereka untuk
meninggalkan hutan hujan untuk pertama kalinya dalam mencari makan.
Namun muncul juga cerita cerita lain yang berkembang dan juga
dipercayai sebagian orang, yakni mahluk itu berasal dari luar bumi
karena faktanya hampir kerap bahwa serangan pada kambing muncul
bertepatan dengan diberitakannya penampakan UFO.
Macam-macam
penjelasan tentang mahkluk penghisap darah itu yang sampai sekarang
masih menjadi sumber perdebatan. Banyak yang mengatakan bahwa binatang
pemangsa itu boleh jadi juga yang memutilasi mutilasi ternak atau ada
juga yang menduga itu merupakan hasil eksperimen tersembunyi
pemerintah. Sampai kini masalah mahluk pemangsa ini masih menjadi tanda
Tanya dan misteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar